bagi anda yang suka otak atik elektronik, silahkan anda coba rangkaian di bawah ini, rangkaian ini berguna untuk mengisi batrai secara otomatis.Rangkaian ini bisa digunakan untuk menyimpan tegangan baterai emergency, yang biasanya, jika batrai emergency dibiarkan terus akan kehilangan tenaganya sendiri.
Rangkaian ini dimaksudkan untuk memberi siklus pengisian baterai (akumulator). jika baterai (aki) telah habis, arus yang mengalir melalui D3 kecil, sehingga membuat T1 off Keluaran lC1 akan rendah, sehingga arus basis T2 dan T3 (yang juga berarti arus pengisian) akan ditentukansemata-mata oleh posisi P1.
Jika tegangan aki di antara 10 hingga 14 volt, D3 akan mendapat panjaran maju dan T1 akan on. Keluaran IC1 tetap masih akan rendah sehingga pengisian sekarang ditentukan oleh P1 dan P2. Jika tegangan
P3 melebihi tegangan zener D1, dengan adanya umpan balik positif melalui R4, keluaran lCl akan berayun ke harga yang ditentukan oleh tegangan zener D1 dan jatuhan panjaran maju pada D2. Akibatnya, Tl akan off dan arus pengisian ditentukan oleh posisi P1. Perbedaan dengan tahapan sebelumnya adalah tegangan keluaran lC1 lebih besar, artinya arus yang lewat P1 dan arus pengisian akan berkurang. Karena D2 mendapat panjaran maju, pengaruh dari resistor R2 dan R3 adalah sedikit demi sedikit mengurangi arus pengisian lebih lanjut sejalan dengan naiknya tegangan baterai.
Untuk menera rangkaian, P3 diatur sedemikian rupa sehingga keluaran IC1 tinggi jika tegangan keluaran baterai adalah l-4,4 Volt. Dengan bantuan Pl, arus pengisian terbesar dapat diatur ke nilai 20 jam untuk tegangan 14,5 dan L5 V. Pada saat tegangan baterai antara 11 dan 14V, PZ diatur untuk mendapatkan arus pengisian minimal 5 jam.
Artikel lainnya :
Pengubah Tegangan 12V DC ke 245V AC
Teknik Layout PCB (Membuat Papan Rangkaian)
Rangkaian Pengisi Baterai Otomatis |
Daftar Komponen
- R1 = 12 k ohm
- R2 = 10 k ohm
- R3 = R4 = 82 k ohm
- R5 = R6 = 8k2 ohm
- R7 = 100 ohm
- R8 = 3k9 ohm
- R9 = 4k7 ohm
- P1 = 100 k trimpot
- P2 = 220 k … 250 k trimpot
- C1a = C1b = 4700 uF/40 V
- T1 = TUN
- T2 = 8D138, BD140
- T3 = TIP2955
- D1 = 6V8, 400 mW diode zener
- D2 = DUS
- D3 = 5V6, 400 mW diode zener
- IC1 = 741
- Trafo daya 16 V/8 A
- B = penyearah jembatan 80C 1000
- Sekering 0.5 A lambat
Rangkaian ini dimaksudkan untuk memberi siklus pengisian baterai (akumulator). jika baterai (aki) telah habis, arus yang mengalir melalui D3 kecil, sehingga membuat T1 off Keluaran lC1 akan rendah, sehingga arus basis T2 dan T3 (yang juga berarti arus pengisian) akan ditentukansemata-mata oleh posisi P1.
Jika tegangan aki di antara 10 hingga 14 volt, D3 akan mendapat panjaran maju dan T1 akan on. Keluaran IC1 tetap masih akan rendah sehingga pengisian sekarang ditentukan oleh P1 dan P2. Jika tegangan
P3 melebihi tegangan zener D1, dengan adanya umpan balik positif melalui R4, keluaran lCl akan berayun ke harga yang ditentukan oleh tegangan zener D1 dan jatuhan panjaran maju pada D2. Akibatnya, Tl akan off dan arus pengisian ditentukan oleh posisi P1. Perbedaan dengan tahapan sebelumnya adalah tegangan keluaran lC1 lebih besar, artinya arus yang lewat P1 dan arus pengisian akan berkurang. Karena D2 mendapat panjaran maju, pengaruh dari resistor R2 dan R3 adalah sedikit demi sedikit mengurangi arus pengisian lebih lanjut sejalan dengan naiknya tegangan baterai.
Untuk menera rangkaian, P3 diatur sedemikian rupa sehingga keluaran IC1 tinggi jika tegangan keluaran baterai adalah l-4,4 Volt. Dengan bantuan Pl, arus pengisian terbesar dapat diatur ke nilai 20 jam untuk tegangan 14,5 dan L5 V. Pada saat tegangan baterai antara 11 dan 14V, PZ diatur untuk mendapatkan arus pengisian minimal 5 jam.
Artikel lainnya :
Pengubah Tegangan 12V DC ke 245V AC
Teknik Layout PCB (Membuat Papan Rangkaian)